Minggu, 27 Juni 2010

Madu

Empat Puluh Keajaiban Madu
Inilah salah satu bukti kehebatan metode pengobatan alami. Satu jenis obat sanggup menangani puluhan bahkan ratusan masalah kesehatan. Dengan hanya rutin mengkonsumsi madu setiap hari, kesehatan Anda akan terjaga dan jadi tidak mudah sakit.
Berikut keajaiban madu:
Konsumsi madu secara teratur dapat memperkuat sel darah putih untuk melawan bakteri dan penyakit yang diakibatkan virus
Madu dalam konsentrasi 30%-50% berfungsi jauh lebih baik daripada obat antibiotik
Madu kental menghentikan pertumbuhan bakteri Candida Alba. Madu yang mengencer hingga 40% menjadi bersifat bakterisida (pembunuh bakteri) sehingga mampu berperan sebagai antibakteri dan antijamur. Madu mampu melawan salmonela shigela, E. Coli dan Vibrio cholera penyebab penyakit kolera yang merenggut nyawa jutaan penduduk dunia
Madu memperpendek masa hidup bakteri diare pada balita
Madu dapat mengobati luka infeksi setelah operasi, akibat borok, serta obat untuk terapi pasca operasi kanker vulva, luka jahitan dan pencangkokan kulit
Sebagai obat luka, madu mampu menyerap air pada luka sehingga mencegah infeksi dan memperbaiki jaringan dengan cepat
Madu berguna untuk mengobati infeksi saluran kencing karena madu menghentikan pertumbuhan organisme patogen
Madu mampu mengurangi efek yang ditimbulkan akibat racun
Madu mengatasi rasa pusing
Karena mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem pencernaan, madu adalah sumber energi instan. Satu sendok makan madu dapat memasok energi sebanyak 64 kalori
Madu yang disimpan lama membantu metabolisme tubuh
Madu bermanfaat menormalisasi fungsi organ tubuh dan menyegarkan kerja urat saraf
Madu mampu mengatasi gangguan pernapasan, terutama untuk mengenyahkan dahak atau cairan yang menyumbat pernapasan
Madu adalah desinfektan ringan sehingga mampu menyembuhkan radang tenggorokan
Para penyanyi opera memanfaatkan madu untuk memelihara kualitas suara mereka
Selain mengatasi pilek, madu juga adalah obat batuk
Madu mengatasi masuk angin
Sembelit bisa diatasi dengan madu
Penderita maag aman mengkonsumsi madu
Penderita diabetes juga aman mengkonsumsi madu, dibawah pengawasan ahli
Campuran madu dan jus wortel bermanfaat untuk penglihatan dan baik untuk mereka yang sering bekerja di depan komputer dalam waktu lama
Madu dapat meringankan gejala asma jika dikonsumsi dalam bentuk jus bersama bubuk lada hitam dan jahe
Penderita alergi disebuah lingkungan bisa disembuhkan dengan setiap hari mengonsumsi sesendok madu yang berasal dari lingkungan yang sama
Untuk menjaga tekanan darah, madu dikonsumsi bersama bawang putih
Madu dapat meningkatkan berat badan dan merupakan obat pencahar yang baik
Madu dapat membersihkan darah
Madu mengobati anemia
Osteoporis dapat dicegah dengan madu
Mereka yang panjang umurnya selalu mengonsumsi madu secara teratur
Madu bermanfaat untuk kesehatan lambung. Kandungan mineral madu dapat derajat keasaman dan membantu mencegah pendarahan lambung
Gula dan mineral dalam madu berfungsi sebagai tonikum yang memberikan sumber tenaga bagi jantung
Madu mengurangi rasa sakit ketika datang bulan
Madu juga menambah tenaga pada saat kehamilan dan persalinan, serta menguatkan janin
Campuran madu, jamu dan telur mempercepat proses penyembuhan luka dalam perut atau rahim setelah melahirkan
Jus pepaya dicampur madu berkhasiat bagi pertumbuhan anak, ibu hamil dan memperlancar ASI
Madu menambah kesuburan bagi pria dan wanita
Madu dipercaya sebagai pembangkit gairah seksual
Campuran air kelapa dan madu berkhasiat meniadakan akibat buruk dari gairah seks yang berlebihan
Bagi pecandu alkohol, konsumsi madu dan jus buah-buahan dalam jumlah banyak dapat menghentikan ketergantungan
Madu bisa digunakan untuk pembersih gigi dan gusi.
disadur dari : http://nabawiherbal.wordpress.com/

Bisnis Nabi Muhamad

Rahasia Bisnis Nabi Muhammad SAW.

Tulisan ini merupakan resensi dari sebuah buku yang berjudul ’Rahasia Bisnis Rasulullah’ yang ditulis oleh Prof. Laode Kamauddin, Ph.D. Fakta pertama, Nabi Muhammad SAW. adalah seorang pebisnis sukses. Buktinya, ditinjau dari sisi waktu, Beliau menjalani hidup sebagai pebisnis selama 25 tahun, yakni dari umur 15 sampai umur 40 tahun. Sementara masa kerasulan beliau hanya 23 tahun. Fakta kedua, Nabi Muhammad SAW. adalah manusia yang kaya. Meski dilahirkan dalam keadaan miskin namun pada saat beliau menikah pada umur 25 tahun, beliau mengeluarkan mahar kawin, yang jika diperhitungkan dengan nilai sekarang berkisar 6 milyar rupiah.

Fakta ketiga, Nabi Muhammad SAW. menganjurkan kita untuk kaya. Beberapa sabda beliau secara terang menganjurkan umat islam untuk menjadi kaya. Beberapa diantaranya: ”Perhatikan olehmu sekalian, sesungguhnya sembilan dari sepuluh pintu rezeki di dunia ini adalah perdagangan” (HR. Ahmad), ”Sesungguhnya sebaik-baik mata pencaharian adalah seorang pedagang (entrepreneur)” (HR. Baihaqi), ”Allah itu cinta kepada seorang Mukmin yang bekerja” (HR. Al-Thabrani dan Al-Baihaqi). Dan banyak lagi hadist lainnya yang menyerukan umat muslim untuk menjadi sejahtera.

Fakta keempat, Nabi Muhammad SAW. telah menerapkan prinsip bisnis modern dalam membangun kerajaan bisnis. Rasulullah menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga. Rasullullah menjadikan kejujuran (As Siddiqh) dan kepercayaan (Al Amin) menjadi prinsip utama dalam berbisnis. Rasulullah tegar dalam mewujdkan impian bisnis. Rasulullah memiliki pikiran visioner, kreatif, dan siap menghadapi perubahan. Rasulullah memiliki perencanaan dan goal setting yang jelas dalam membangun bisnisnya. Rasulullah pintar dalam mempromosikan dirinya. Rasulullah menggaji karyawan sebelum kering keringatnya. Rasulullah mengatahui rumus ”bekerja dengan cerdas”. Rasullah mengutamakan sinergisme. Rasulullah berbisnis dengan cinta. Rasulullah pandai bersyukur dan berucap terimakasih. Terakhir tapi juga terpenting dari rahasia bisnis beliau adalah menjadi manusia paling bermanfaat. Inilah rahasia bisnis Rasulullah yang sudah semestinya diikuti oleh semua orang jika ingin membangun kerajaan bisnis yang modern. Mari kita, termasuk saya, mengikuti jejak bisnis Rasulullah.

Sabtu, 26 Juni 2010

Jujur

Jujur dan Berkata Benar

Di zaman yang serba modern ini semakin sulit kita dapati orang-orang yang jujur dan terpercaya, manusia banyak yang dirasuki oleh syaithan sehingga untuk mencapai tujuan mereka akan menghalalkan segala cara. Tidak jarang mereka berdusta demi tujuan-tujuan dunia.

Di dalam kitab Madarijus Salikin 2/268, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah menjelaskan adalah (suatu) kedudukan (bagi) kaum yang mulia. Dengannya dapat dibedakan orang-orang munafik dari orang-orang beriman, penduduk surga dari penduduk neraka. Ia adalah ruh seluruh amalan, pondasi bangunan agama dan tiang kemah orang-orang yang yakin." (Dinukil dengan ringaks).

Demikian gambaran kejujuran dan kebenaran yang dinukil dengan ringkas dari ucapan Ibnul Qayyim rahimahullah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertawakallah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." (At-Taubah: 119)

Allah Subhanahu wa Ta'ala menuntut hamba-hamba-Nya untuk jujur dan berkata benar agar mereka menjadi orang-orang yang benar yang tegak kokoh di atas manhaj yang benar pula.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang diberi gelar Al-Amin, yang jujur lagi berkata benar, juga menyatakan keutamaan jujur dan kemuliaan akhlak ini. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan menyampaikan ke syurga, dan sesungguhnya seorang yang berbuat kejujuran pada akhirnya akan ditulis sebagai orang yang jujur dan benar di sisi Allah. Dan sesungguhnya kedustaan akan mengantarkan kepada dosa dan dosa akan menjerumuskan ke neraka. Dan sesungguhnya seorang yang berdusta akan ditulis sebagai seorang pendusta di sisi Allah." (Hadits muttafaqun 'alaihi dari Ibnu Mas'ud radliyallahu 'anhu)

Hadits ini sangat menganjurkan untuk berakhlak jujur dan bersikap benar karena ia adalah sumber segala kebaikan. Setiap manusia yang melatih dirinya dengan akhlak ini niscaya akan memiliki pribadi yang bagus. Demikian pula jika seorang manusia membiasakan dirinya dengan kedustaan dan kebohongan, maka pribadinya pun akan terbentuk sebagai pribadi yang jelek dan tidak terpuji. Terkadang memang pahit untuk berbicara jujur, tetapi itulah kebaikan. Akhlak ini akan dimiliki oleh orang-orang yang berjiwa besar yang siap berkorban demi tegaknya agama Allah subhanahu wa ta'ala di muka bumi ini.

Asy-Syaikh Muhammad Syakir rahimahullah, seorang ulama besar yang ternama yang lahir pada tahun 1282 H dan wafat pada tahun 1358 H, juga menjelaskan keutamaan jujur dan berkata benar di dalam kitabnya Washaya Al-Aba' lil Abna (Wasiat Bapak kepada Anaknya), beliau menasehatkan:

"Wahai anakku! Semangatlah untuk menjadi seorang yang jujur pada setiap ucapan yang kamu lontarkan kepada selainmu, sebagaimana engkau semangat untuk menjaga diri dan hartamu, karena kedustaan dan kebohongan adalah sejelek-jelek keaiban.

Hati-hatilah, wahai anakku! Jangan sampai kamu terkenal di antara teman-teman dan gurumu sebagai seorang pendusta, sehingga tidak ada lagi seorang pun yang mempercayaimu walaupun kamu berkata yang benar.

Wahai anakku! Sesungguhnya Allah telah melaknat para pendusta di dalam kitab-Nya yang mulia, apakah kamu suka menjadi seorang yang dilaknat di sisi Allah?

Wahai anakku! Jika seseorang telah berdusta niscaya lidahnya terbiasa untuk berdusta. Maka semangatlah untuk mengucapkan yang jujur dengan lisanmu.

Wahai anakku! Sesungguhnya sebagian manusia yang tidak memiliki akhlak menjadikan kedustaan sebagai mainan dan senda gurau. Hati-hatilah kamu untuk berbuat dusta kepada manusia, sehingga jika kamu ditanya tentangnya kamu berkata: "Sesungguhnya saya hanyalah main-main saja." Janganlah kamu berdusta ketika serius ataupun bergurau, dan janganlah kamu membiasakan lisanmu dengan selain kebenaran dan kejujuran.

Ketahuilah, bahwa seorang yang dikenal jujur di masyarakat, keluarganya dan shahabat-shahabatnya, akan diambil dan diterima ucapannya sebagai hujjah. Maka jika kamu ingin atau suka menjadi seorang terpercaya, semangatlah untuk berkata jujur dan benar pada setiap ucapanmu. Allah-lah yang akan menunjukimu dan akan membimbingmu kepada kebenaran."

Demikian perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tuntunan Rasul-Nya, kemudian nasehat seorang ulama Ahlus Sunnah untuk berakhlak dengan kejujuran dan berkata benar pada setiap ucapan dan perkataan.

Sebaik-baik akhlak adalah akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Wallahu ta'ala a'lam.


Sumber : http://mossdef-system.blogspot.com/2...1_archive.html

Jumat, 25 Juni 2010

Kerja adalah Ibadah

Selama di dunia, mau tak mau kita harus berusaha terlebih dahulu untuk memperoleh kebutuhan hidup. kita tidak boleh berpangku tangan saja sembari mengharap belas kasihan orang lain. Dalam islam, orang yang memberi lebih terhormat daripada orang yang menerima. Seorang mukmin yang tegar dan mampu mandiri lebih utama daripada seorang mukmin yang lemah dan selalu menggantungkan nasibnya kepada orang lain.

Anggapan bahwa islam adalah ajaran yang cenderung mengajak orang bermalas-malasan adalah anggapan yang salah. Justru islam melalui al-Qur'an dan hadis-hadis memotivasi umatnya agar menjadi manusia pekerja keras dan pantang menerima belas kasih orang lain. Sejarah menyebutkan bahwa para nabi dan rasul aktif bekerja. Ada yang menjadi petani, pengembala, tukang kayu dan beragam profesi lainnya. Tokoh-tokoh penyebar agama islam di Indonesia pun adalah ulama-ulama yang ulet berniaga di samping kegigihan mereka berdakwah.

Bekerja bisa bernilai ibadah dan bahkan pahalanya melebihi ibadah-ibadah sunnah apabila didasari dengan niat baik serta dilakukan sesuai syari'at. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pola kerja sesuai tuntunan Rasulullah Saw. Dengan bekerja secara benar, niscaya kita mendapatkan keuntungan ganda, materi dunia dan pahala di akhirat. Ibarat sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Mari kita simak penuturan al-Imam Habib Abdullah bin Husein bin Thahir al-'Alawi tentang cara bekerja yang baik dan berkah berikut ini,

"Ketika kalian hendak memasuki dunia kerja, persiapkanlah niat-niat yang baik terlebih dahulu. Mencari rejeki yang halal adalah wajib bagi setiap insan muslim. Untuk itu, niatkanlah di dalam hati bahwa tujuan kalian bekerja adalah untuk mendapatkan rejeki halal yang dapat menunjang kehidupan agama kalian, menjaga martabat kalian serta keluarga kalian agar tidak meminta-minta kepada orang lain juga untuk menghindarkan diri kalian dari sikap ingin memiliki hak-hak orang lain.

Akan tetapi, di tengah-tengah kesibukan kerja, janganlah kalian melalaikan urusan akhirat. Luangkan waktu untuk mempelajari ilmu syari'at yang diwajibkan kepada kalian, laksanakan salat lima waktu dengan berjama'ah, jagalah keistiqamaan kalian dalam membaca wirid-wirid.

Allah Swt berfirman,
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

'Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.'

Selanjutnya Allah Swt mengingatkan,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.

Pelajarilah ilmu yang berkaitan dengan bidang kerja kalian, agar kalian dapat mengambil sikap yang benar dan tidak merugikan orang lain. Sehingga kalian selamat dari perbuatan dosa dan maksiat.

Hindarilah cara kerja yang tidak benar dan menyalahi aturan syari'at. Sebab harta yang dihasilkan dengan cara tersebut adalah haram. Harta haram hakikatnya menjijikkan dan akan lenyap dari tangan pemiliknya dengan cepat. Hal itu telah terbukti dan pasti akan dirasakan oleh mereka yang melakukannya.

Sesungguhnya ibadah yang dilaksanakan oleh orang yang memakan barang haram atau memakai baju yang haram takkan diterima oleh Allah Swt. Penyusun Zubad menggambarkan,

' Dan ketaatan dari seseorang yang memakan barang haram,

Adalah semisal bangunan yang didirikan diatas ombak lautan.

Dalam hadis disebutkan bahwa orang yang memakan barang haram, maka sekujur tubuhnya akan mengerjakan kemaksiatan, baik ia menghendakinya ataupun tidak. Sebuah kata bijak berbunyi, "Makanlah semua yang kalian inginkan, niscaya seperti jenis makanan kalian itulah bentuk amal perbuatan kalian."

Kemudian manakala kalian dikarunia harta yang halal, pergunakanlah dengan tata cara dan niat yang baik. Makanlah secukupnya dan jangan sampai terlalu kenyang. Sebab perut yang dipenuhi dengan makanan sekalipun halal akan menjadi pemicu perbuatan-perbuatan nista. Bisa dibayangkan, bagaimana jika dipenuhi dengan makanan yang haram.

Rasulullah Saw mewartakan, "Tiada wadah yang penuh yang lebih jelek daripada perut. Sebenarnya cukup bagi manusia beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika memang menghendaki lebih, maka yang layak adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiganya lagi untuk minum, dan sepertiga yang terakhir untuk nafasnya." Disebutkan pula bahwa kebanyakan penyakit penyebabnya adalah kekenyangan perut.

Ketahuilah, sesungguhnya harta yang sedikit namun halal lebih baik dan lebih mendatangkan berkah daripada harta melimpah namun haram atau syubhat.

Apabila kalian telah mendapatkan rejeki yang sekiranya mencukupi kebutuhan kalian di waktu itu , maka qana'ah (merasa cukup)-lah dengannya lalu bersyukurlah kepada Allah serta jangan mengharapkan yang berlebihan untuk masa yang akan datang.

Janganlah kalian bersikap tamak dan selalu mengharap lebih, sehingga tubuh dan hatimu akan kecapaian karenanya. Asal tahu saja, sesungguhnya takkan sampai kepada kalian kecuali rejeki yang telah ditakdirkan untuk kalian.

Ketahuilah, sesungguhnya nikmat-nikmat Allah yang dikaruniakan kepada kalian yang bukan berupa harta benda jauh lebih besar daripada kenikmatan yang berupa harta benda.

Hati-hatilah, jangan pernah menipu, berkhianat ataupun berbohong dalam setiap pekerjaan kalian. Karena semua tindakan itu memancing amarah Allah Swt dan menghapus keberkahan dari jerih payah kalian. Dasarilah segala urusan pekerjaan kalian dengan sikap jujur dan nasihah. Keluarkan semua hak yang diwajibkan dalam harta kalian seperti zakat, pelunasan utang, serta nafkah-nafkah yang wajib dengan senang hati dan lapang dada."

Dalam nasehat-nasehatnya di atas, Habib Abdullah bin Husein bin Thahir menekankan bahwa tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan rejeki dari Allah Swt yang bisa mencukupi kebutuhan keseharian kita dan bukan untuk mencari kekayaan. Adapun yang kita ketahui sekarang ini, orang-orang bekerja untuk menumpuk kekayaan. Sehingga tindakan saling tipu, saling khianat dan trik-trik kotor lainnya mewarnai dunia usaha kita.

 Sumber Majlis Ta'lim Wad Da'wah Lil Ustadz Al Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim