Jumat, 04 September 2009

PUASA RAMADHAN

Assallamualaikum

" hai orang orang beriman diwajibkan kamu berpuasa seperti orang2 sebelum kamu agar bertakwa"
ini adalah perintah kepada setiap muslim untuk menjalankan ibadah puasa yg merupakkan salah satu dari 5 rukun Islam terdiri dari:
1.syahadat
2.sholat
3.puasa
4.zakat
5.haji

Puasa bersifat siri/ rahasia hanya ALLAH SWT dan kita yang tahu ,Marillah dibulan suci ramadhan ini kita perbanyak ibadah dengan ikhlas ,bekerja penuh semangat untuk diri sendiri keluarga masa depan anak cucu kita dan kemakmuran umat.

setelah perang badar dimana umat islam kuarang lebih jmlh 300 orang melawan ribuan orang2 kafir dimana ALLAH memberikkan kemenangan kepada umat islam ,ada hadist Rasullah " kita baru melalui jihad kecil dan akan menjalankan jihad yang lebih besar yaitu melawan hawa napsu diri sendiri "

bulan ini perbanyak sedekah " siapa yg bersedekah sebiji kurma dari usaha yg halal, karena ALLAH tdk menerima sedekah kecuali dari yg halal, maka sesunguhnya ALLAH akan menerimannya , lalu merawatnya untuk orang tersebut sebagaimana seseoarang diantara kalian merawat kuda sampai menjadi seperti gunung"

"Hai hamba-Ku, apabila kamu hidupkan malammu untuk-Ku dan kamu aktifkan siang harimu untuk menuntut ilmu-Ku,maka kamu termasuk salah seorang dari pembesar hamba-Ku.Barang siapa telah memelihara zikir-Ku karena kebiasaan dirinya,berarti dia telah membuat suatu perjanjian untuk keselamatan dirinya kepada-Ku".
(Hadits Qudsi)

"Sungguh,kadang-kadang terlintas dihatiku suatu persoalan yg sulit untuk aku pahami,maka aku beristighfar kepada Allah,sehingga dadaku menjadi lapang dan persoalan itu terpecahkan. Terkadang aku berada di pasar,Masjid,atau sekolah,hal itu tidak menghalangiku untuk mengucapkan istighfar,hingga aku memperoleh apa yg aku inginkan."
(Ibnu Taimiyyah)

Surah: Al-Fatihah (Pembukaan)

Kategori Surah: Makkiyah, Jumlah Ayat: 7 Ayat

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. [1]

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar-Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang ar-Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
2. Segala puji [2] bagi Allah, Tuhan semesta alam. [3]

[2] Alhamdu (segala puji). Memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berarti: menyanjung-Nya karena perbuatan-Nya yang baik. Lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap ni'mat yang diberikannya. Kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.

[3] Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati Yang Memiliki, Mendidik dan Memelihara. Lafadz "rabb" tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia,alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah pencipta semua alam-alam itu. الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ
4. Yang menguasai [4] di Hari Pembalasan [5]

[4] Maalik (Yang Menguasai) dengan memanjangkan "mim", yang berarti: pemilik. Dapat pula dibaca dengan (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.

[5] Yaumiddin (hari pembalasan): hari yang di waktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah [6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. [7]

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
6. Tunjukilah [8] kami jalan yang lurus,

[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata "hidayaat": memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik. اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. [9]

[9] Yang dimaksud dengan "mereka yang dimurkai" dan "mereka yang sesat" ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

Powered by Al-Qur'an for Joomla!